Yakult Indonesia Peduli Lingkungan, Berikan Tempat Sampah Gratis di Sukoharjo
PT Yakult Indonesia Persada telah memberikan 143 tempat sampah kepada 15 hingga 20 bank sampah yang dikelola oleh Bank Sampah Induk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mulur, Sukoharjo, Jawa Tengah. Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada warga Desa Mulur yang aktif dalam pemilahan sampah. Presiden Direktur Yakult Indonesia, Hiroshi Kawaguchi, menyatakan komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan bumi. Salah satunya adalah dengan menyediakan tempat sampah agar masyarakat Desa Mulur dapat lebih mudah dalam memilah dan mengolah sampah.
“Dengan adanya tempat sampah ini, diharapkan warga dapat memilah sampah mereka dengan baik. Pemilahan sampah merupakan langkah awal dalam menangani masalah sampah di Indonesia. Dengan sampah yang sudah dipilah, akan lebih mudah untuk dikumpulkan dan didaur ulang,” ujar Hiroshi Kawaguchi.
Yakult Indonesia telah berkomitmen untuk mengelola sampah sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Sejak tahun 2021, Yakult Indonesia telah melakukan penarikan sampah plastik seperti kemasan plastik, botol, dan tutup botol secara bertahap di berbagai daerah di Indonesia.
Saat ini, tim internal Yakult Indonesia langsung melakukan kegiatan penarikan sampah kemasan dari pelanggan. Perusahaan ini juga memiliki rencana untuk bekerja sama dengan pihak eksternal guna mencapai target penarikan sampah kemasan sebesar 30 persen dari angka penjualan pada tahun 2029.
“Kami mengumpulkan sampah yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan untuk didaur ulang. Motivasi kami adalah menjadikan kota tempat tinggal kita bersih dan bebas sampah,” tambah Kawaguchi.
Manajer Operasional Bank Sampah Induk BUMDes Mulur, Arnisya Frisiliani, mengucapkan terima kasih atas bantuan tempat sampah yang diberikan oleh Yakult Indonesia. Bantuan ini sangat penting dalam proses pengelolaan sampah di Desa Mulur.
“Kami berterima kasih atas dukungan luar biasa dari Yakult Indonesia dalam mendukung kegiatan kami. Semoga bantuan ini dapat memotivasi bank sampah lainnya untuk tetap berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan di Desa Mulur,” ucap Arnisya.
Bank sampah di Desa Mulur tidak hanya mengumpulkan sampah, namun juga melakukan pemilahan sampai ke daur ulang menjadi barang yang bermanfaat. Setiap harinya, bank sampah di Desa Mulur mengelola sekitar 1 ton sampah organik dan anorganik.
Dari pengelolaan tersebut, sampah diubah menjadi barang seperti bingkisan, pupuk organik, dan parfum. Sampah plastik, termasuk botol Yakult, dijadikan bros, tempat pensil, hanger pakaian, nampan, hingga kursi.
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Vinda Damayanti Ansjar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukoharjo Agus Suprapto, dan tamu undangan lainnya. Upaya perawatan lingkungan oleh Yakult Indonesia merupakan implementasi dari slogan Yakult Group ‘Menyehatkan Bumi dan Manusia’. Perusahaan percaya bahwa masa depan dunia harus dijaga dengan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dan merawat bumi.