Harga CPO dan Kakao Melonjak Tinggi, Beneran Ga Sih?
Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah mengumumkan Harga Referensi (HR) untuk komoditas minyak kelapa sawit (CPO) dan biji kakao. Kedua HR tersebut mengalami kenaikan, yang mana digunakan untuk menetapkan Bea Keluar (BK) dan tarif Pungutan Ekspor (PE). Untuk bulan Juli 2024, HR CPO mencapai USD 800,75 per metrik ton, meningkat sebesar USD 21,93 atau sekitar 2,82 persen dari bulan sebelumnya.
“Harga Referensi CPO saat ini telah melewati ambang batas USD 680 per metrik ton. Berdasarkan PMK yang berlaku, pemerintah menetapkan BK CPO sebesar USD 33 per metrik ton dan PE CPO sebesar USD 85 per metrik ton untuk bulan Juli 2024,” ungkap Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Budi Santoso, dalam keterangan resmi pada Sabtu (29/6/2024).
Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 803 Tahun 2024 tentang Harga Referensi CPO yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Layanan BLU BPD-PKS untuk periode Juli 2024. HR CPO dihitung berdasarkan rata-rata harga selama 25 Mei—24 Juni 2024 di Bursa CPO Indonesia sebesar USD 761,56 per metrik ton, di Bursa CPO Malaysia sebesar USD 839,93 per metrik ton, dan di Pasar Lelang CPO Rotterdam sebesar USD 957,77 per metrik ton.
Dalam Permendag Nomor 46 Tahun 2022, jika terdapat perbedaan harga rata-rata yang lebih dari USD 40 antara tiga sumber harga, maka HR CPO akan diperhitungkan berdasarkan rata-rata dari dua sumber harga yang menjadi median dan sumber harga terdekat dari median. Dengan demikian, HR CPO kali ini diambil dari Bursa CPO Malaysia dan Bursa CPO Indonesia, yang kemudian ditetapkan sebesar USD 800,75 per metrik ton.
Dengan adanya peningkatan HR CPO ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha di sektor tersebut. Tetaplah pantau perkembangan harga referensi ini agar dapat menyesuaikan strategi bisnis yang tepat. Selamat beraktivitas dan semoga sukses!