Pertamina Makin Keren! Kuota BBM Solar Subsidi Tertata dengan Baik!
PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga bangga telah berhasil mengontrol penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar kepada masyarakat dengan sukses. Salah satu strategi yang digunakan adalah melalui program subsidi tepat. Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menjelaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari implementasi penggunaan QR Code untuk setiap transaksi BBM jenis solar.
Menurut Mars Ega Legowo Putra, sebelumnya kenaikan harga solar subsidi selalu berkisar antara 5-9% setiap tahun, tetapi mulai dari tahun 2022 hingga 2023, terjadi penurunan. Namun, pada semester satu tahun 2023 hingga 2024, terjadi kenaikan sedikit karena telah mencapai keseimbangan baru dalam sistem distribusi. Hal ini diungkapkan dalam acara coffee morning CNBC Indonesia pada Rabu (24/7/2024).
Dengan pencapaian ini, Mars Ega Legowo Putra optimis bahwa kuota solar subsidi dan kuota Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite pada tahun ini akan berada di bawah kuota yang telah ditetapkan pemerintah. Kuota Pertalite untuk tahun 2024 ditetapkan sebesar 31,7 juta kilo liter (kl), sementara kuota Solar ditetapkan sebesar 19 juta kl. Menurutnya, penting untuk menjaga keseimbangan kuota dan subsidi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Sebelum program subsidi tepat diterapkan, penentuan penggunaan dan pembatasan volume JBT solar bergantung pada operator SPBU. Namun, setelah program subsidi tepat diterapkan, penentuan konsumen penerima JBT Biosolar dan pembatasan volume BBM dilakukan berdasarkan sistem subsidi tepat Pertamina yang terintegrasi.
Selain itu, proses digitalisasi tidak hanya berfokus pada sistem digitalisasi SPBU, tetapi juga melibatkan pengguna melalui QR Code. Sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat bahwa realisasi penyaluran BBM bersubsidi seperti Solar subsidi dan Pertalite (RON 90) hingga Juni 2024 hampir mencapai 50% dari kuota yang ditetapkan.
Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman, menyebutkan bahwa realisasi penyaluran BBM Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Tertentu (JBT) Solar per 30 Juni telah mencapai 8,4 juta kilo liter (KL) atau 46,79% dari kuota yang ditetapkan untuk tahun ini. Sementara itu, realisasi BBM Pertalite telah mencapai 47,42% atau 14,9 juta KL dari kuota yang ditetapkan.
Saleh menegaskan bahwa realisasi penyaluran BBM Solar dan Pertalite masih sesuai dengan proyeksi awal. “46,79% untuk solar dan 47,42% untuk Pertalite, realisasinya masih sesuai dengan proyeksi,” ujar Saleh kepada CNBC Indonesia pada Kamis (11/7/2024).
Dengan adanya program subsidi tepat dan implementasi QR Code, PT Pertamina Patra Niaga terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam penyaluran BBM subsidi kepada masyarakat. Semoga keberhasilan ini dapat terus dipertahankan dan memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak.