Proyeksi IHSG Menurun, Periksa Rekomendasi Saham untuk Hari Ini 3 Juni 2024
Pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami tekanan negatif dengan kemungkinan menguji level 6.940-6.958. Meski demikian, para analis menyatakan bahwa koreksi ini kemungkinan akan terbatas dan IHSG berpotensi untuk berbalik menguat.
Berdasarkan pendapat Herditya Wicaksana dari PT MNC Sekuritas, saat ini indeks harga saham gabungan (IHSG) sedang berada di fase akhir gelombang (iii) dari gelombang C pada gelombang (2), sehingga koreksi yang terjadi diprediksi akan relatif terbatas. Setelah menguji level 6.940-6.958, IHSG berpotensi untuk kembali menguat menuju level 7.027-7.080.
Sementara itu, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan bahwa IHSG akan menguat terbatas dengan level support dan resistance pada rentang 6.880-7.000.
Untuk investor yang tertarik pada saham-saham spesifik, PT Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan untuk memperhatikan saham PT Podomoro Land Tbk (APLN), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) adalah beberapa perusahaan yang terlibat dalam industri ini. Tetapi, Herditya dari MNC Sekuritas mengeluarkan rekomendasi membeli saham-saham PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID).
Berikut adalah rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas untuk beberapa saham terpilih:
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT): Buy on Weakness dengan rentang beli 1.000-1.065, target harga 1.140 dan 1.295, dengan stoploss di bawah 960.
- PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID): Buy on Weakness dengan rentang beli 486-540, target harga 585 dan 625, dengan stoploss di bawah 460.
- PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA): Buy on Weakness dengan rentang beli 680-765, target harga 825 dan 910, dengan stoploss di bawah 640.
- PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ): Trading Buy dengan rentang beli 478-500, target harga 530 dan 555, dengan stoploss di bawah 468.
Pada perdagangan Jumat sebelumnya, IHSG mengalami pelemahan sebesar 0,90 persen ke level 6.970,74. Hal ini terjadi menjelang rilis data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) Amerika Serikat (AS), yang menjadi sorotan utama investor.
Selain itu, pasar juga sibuk mengantisipasi sejumlah rilis data ekonomi dari berbagai negara, termasuk Asia dan Eropa. Meskipun IHSG sempat membuka perdagangan dengan kenaikan, namun pada sesi kedua, IHSG akhirnya bergerak ke zona merah.
Meski demikian, sektor keuangan tercatat mengalami kenaikan, sementara sektor infrastruktur, kesehatan, dan industri mengalami penurunan. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar termasuk UNIQ, SCMA, NASI, INDY, sedangkan yang mengalami pelemahan terbesar antara lain MHKI, AREA, BIPI, SMLE, dan KPIG.
Di pasar regional Asia, indeks Nikkei menguat, sementara Hang Seng dan Shanghai melemah, dengan Strait Times menguat pada penutupan perdagangan.